speaker

Bisnis Inti

Kelapa Sawit

Bisnis kami terdiri dari penanaman dan pemanenan terpadu tandan buah segar dari perkebunan kelapa sawit kami, mengolahnya menjadi minyak sawit mentah, inti sawit dan minyak inti sawit, serta menjual minyak yang dihasilkannya. ANJ memiliki lima perkebunan kelapa sawit yang telah menghasilkan dan belum menghasilkan buah kelapa sawit yang dilengkapi dengan pabrik kelapa sawit, yaitu sebagai berikut:

  • Perkebunan Sumatera Utara I

Perkebunan kelapa sawit seluas 9.988 hektare di Binanga, Sumatera Utara, dioperasikan oleh anak perusahaan kami, PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA).

  • Perkebunan Sumatera Utara II

Perkebunan kelapa sawit seluas 9.412 hektare di Padang Sidempuan, Sumatera Utara, dioperasikan oleh anak perusahaan kami, PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS).

  • Perkebunan Pulau Belitung

Perkebunan kelapa sawit seluas 17.360 hektare di Pulau Belitung di Bangka Belitung, dioperasikan oleh anak perusahaan kami, PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM).

  • Perkebunan Kalimantan Barat

Perkebunan kelapa sawit seluas 13.880 hektare di Ketapang, Kalimantan Barat, dioperasikan oleh anak perusahaan kami, PT Kayung Agro Lestari (KAL).

  • Perkebunan Papua Barat

Perkebunan kelapa sawit seluas 91,210 hektare di Kabupaten Sorong Selatan dan Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, dioperasikan oleh Perseroan dan anak perusahaan kami PT Permata Putera Mandiri (PPM) dan PT Putera Manunggal Perkasa (PMP). Areal seluas 9.024 hektare telah dikembangkan untuk perkebunan kelapa sawit, 81.102 hektare telah dialokasikan untuk kawasan konservasi dan sisanya untuk infrastruktur.

ANJ adalah anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Semua perkebunan kelapa sawit kami yang telah berproduksi bersertifikat RSPO dan ISPO.

Kami juga telah memulai penanaman cadangan lahan yang kami miliki di Sumatera Selatan sebagai berikut:

  • Cadangan Lahan Sumatera Selatan

Cadangan lahan ini mencakup lahan seluas 12.800 hektare di Empat Lawang, Sumatera Selatan dan dioperasikan oleh anak perusahaan kami, PT Galempa Sejahtera Bersama (GSB). Kami memulai penanaman di cadangan lahan ini pada tahun 2013.

Perkebunan kami yang masih dalam tahap pengembangan juga dikelola sesuai dengan standar RSPO dan ISPO dan kami akan mengajukan sertifikasi RSPO dan ISPO saat perkebunan tersebut mulai beroperasi secara komersial.

Pada tanggal 31 Desember 2022, Perseroan memiliki total cadangan lahan lebih dari 150.000 hektare. Pada saat itu, sekitar satu per tiga dari cadangan lahan ini atau 53.698 hektare, telah ditanami. Pada akhir 2022, total lahan perkebunan yang telah ditanami seluas 4.289 hektare telah dialokasikan untuk petani kecil di bawah Program Plasma Pemerintah Indonesia.

Kelapa sawit yang sudah menghasilkan mencakup lahan seluas 42.237 hektare atau 85,5% dari jumlah lahan yang ditanami, sementara seluas 7.172 hektare atau 14,5% merupakan tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan. Rata-rata umur tanaman kelapa sawit inti di seluruh perkebunan Grup pada 31 Desember 2022 adalah 12,9 tahun.

Sisa cadangan lahan Perseroan merupakan lahan yang dianggap tidak dapat ditanami karena kondisi topografi yang tidak sesuai atau digunakan untuk berbagai tujuan termasuk konservasi keragaman hayati, batas pelindung tepi sungai dan area konservasi untuk situs sejarah dan/atau budaya. Sebagian lahan digunakan untuk infrastruktur seperti jalan, perumahan karyawan dan fasilitas lainnya.

Sebagaimana dijelaskan di dalam Kebijakan Keberlanjutan kami, ANJ berkomitmen untuk memelihara area hutan yang memiliki nilai konservasi tinggi (HCV) dan/atau stok karbon tinggi (HCS) serta tidak akan mengembangkan lahan gambut atau lahan basah.