ANJ mengoperasikan pemanenan dan pemrosesan sagu di Sorong Selatan, Papua Barat Daya melalui anak perusahaan kami, ANJAP. ANJAP mengelola area konsesi seluas 40.000 hektare, tempat kami merintis pemanenan sagu dari hutan sagu alam yang pertama dengan skala komersial di Indonesia. ANJAP juga mengolah batang sagu di pabrik sagu untuk menghasilkan tepung sagu kering yang dijual ke industri makanan. Sebagai alternatif yang berkelanjutan dari beras, sagu merupakan pilar penting dalam strategi agribisnis berkelanjutan. Proyek sagu kami juga sejalan dengan kebijakan ketahanan pangan pemerintah serta strategi percepatan pembangunan ekonomi dan sosial di Papua.
Pati sagu kami diproses dari pohon sagu yang tumbuh secara alami di rawa-rawa di konsesi hutan sagu kami. Untuk memastikan bahwa proses pemanenan kami berkelanjutan dan memungkinkan pohon sagu untuk tumbuh kembali secara alami, kami menerapkan pemanenan selektif di mana kami hanya memanen sagu yang telah mencapai usia matang. Setelah proses pemanenan selesai, kami mengganti pohon sagu yang sudah dicabut dan menanami lahan kosong yang terbuka dengan bibit berupa anakan yang dipilih dari tumbuhan sekitarnya. Tanah dan biomassa lainnya yang terganggu selama proses pemanenan juga dipulihkan. Kami tidak menggunakan pestisida, pupuk kimia, atau bahan kimia lainnya di konsesi hutan sagu kami. Pengolahan tepung sagu di pabrik kami menggunakan peralatan industri modern dan tidak menggunakan bahan kimia pemutih. Dengan kata lain, meskipun kami belum mendapatkan sertifikasi produk organik, pati sagu kami pada praktiknya sudah diproduksi secara organik.
Sebagai alternatif yang berkelanjutan bagi beras, sagu merupakan pilar penting dalam strategi agribisnis berkelanjutan. Proyek sagu kami juga sejalan dengan kebijakan ketahanan pangan pemerintah serta strategi percepatan pembangunan ekonomi dan sosial di Papua.
Sebagai bagian dari strategi pemasaran kami, kami menjual tepung sagu dalam dua merek komersial. Pati Alam® adalah merek yang kami gunakan untuk kemasan ukuran besar 50 kg, yang dijual ke pelanggan industri, sedangkan Sapapua® adalah merek yang digunakan untuk kemasan ukuran 500 gram, dipasarkan ke konsumen industri rumah tangga dan rumah tangga. Merek Sapapua® dipromosikan dan tersedia melalui kanal penjualan online dan toko offline tertentu. Toko online resmi kami dikelola oleh karyawan kami dari berbagai fungsi sebagai bagian dari partisipasi mereka dalam program Pengembangan yang Bertanggung Jawab sejak tahun 2019. Selanjutnya, pada tahun 2021, kami menambahkan edamame (merek Edashi®) ke toko online kami. Dengan menyediakan Edashi® dan Sapapua® di berbagai platform e-commerce, kami telah melihat pertumbuhan jumlah konsumen yang luar biasa selama empat tahun terakhir, meningkat sebesar 173,7% dari 605 konsumen pada tahun 2020 menjadi 1,656 konsumen pada tahun 2023.
Produk kami: