speaker

Keberlanjutan

Efisiensi Penggunaan Air

Kami terus berupaya mengurangi dampak lingkungan melalui efisiensi dalam konsumsi air dan pengelolaan limbah. Kami mengakui konservasi air sebagai sumber daya alam yang akan terpengaruh oleh perubahan iklim. Hal ini akan berdampak buruk bagi industri perkebunan dan juga penghidupan seluruh masyarakat. Kelangkaan air merupakan risiko yang signifikan terkait dengan produktivitas dan kesuksesan berkelanjutan perusahaan kami, dan masyarakat di sekitar wilayah operasi kami. Hasil produksi minyak sawit dipengaruhi secara signifikan oleh kekeringan, dengan penurunan yang dapat berlangsung setidaknya selama dua tahun. Untuk edamame, kekeringan dapat berakibat kegagalan total satu musim panen di daerah terkait.

Sejalan dengan Kebijakan Keberlanjutan kami tentang konservasi sumber daya alam dan strategi kami untuk memitigasi perubahan iklim, Direksi telah menugaskan Wakil Presiden Direktur untuk memprakarsai kebijakan dan menerapkan inisiatif untuk memitigasi keadaan darurat iklim. Topik ini menjadi bagian penilaian risiko dan strategi bisnis kami, yang dinilai dan dipantau secara berkelanjutan sepanjang tahun. Dalam setiap rapat dewan, kami membahas kemajuan dan perkembangan baru risiko pengelolaan air dan upaya mitigasinya, yang meliputi pembangunan tanggul sungai, pintu air, upaya efisiensi air, menjaga kelembaban tanah, program daur ulang air, dll.

Penggunaan utama air kami adalah untuk pengolahan kelapa sawit. Kami hanya menggunakan air permukaan segar sebagai sumber air kami yang terdiri dari air permukaan, reservoir air hujan, dan penampungan air hujan. Setelah dikonsumsi, air limbah kemudian dibuang ke air permukaan, atau, dalam hal POME, diproses dan digunakan kembali.

Kami telah mengeluarkan kebijakan untuk konservasi air dan mengembangkan satuan tugas untuk melaksanakan program pengelolaan air. Kami juga menetapkan alat pemantauan dan pengukuran penggunaan air, serta metrik pelaporan penggunaan dan penghematan air. Kami juga melibatkan auditor eksternal untuk Pengelolaan Air, untuk memantau intensitas dan tren air dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan berkelanjutan.

Intensitas air di perkebunan kelapa sawit sangat tergantung pada produktivitas kebun yang dipengaruhi oleh profil umur pohon kelapa sawit. Areal yang baru berproduksi karena penanaman baru atau penanaman kembali akan memiliki produktivitas yang rendah, yang dapat mengakibatkan peningkatan intensitas air per ton CPO yang dihasilkan.

Sampai saat ini belum ada standar pengukuran penggunaan air oleh pohon yang yang diakui, sehingga pengukuran dari upaya efisiensi air kami difokuskan pada penggunaan dari kegiatan pengolahan di pabrik kami.

Kami sedang mengembangkan dan mencari teknologi yang dapat membantu kami mengurangi pemakaian air dalam proses operasional kami sebesar 5% pada tahun 2027 jika dibandingkan tahun 2020*. Ambisi kami adalah mencapai 1 ton air untuk setiap ton tandan buah segar (TBS) yang diproses pada tahun 2027, yang lebih rendah dari standar industri sebesar 1,5 ton pemakaian air per ton TBS. Dibandingkan dengan tahun dasar 2015, di mana intensitas air adalah 1,96 metrik ton per ton TBS yang diproses di pabrik kelapa sawit kami, target intensitas air kami menunjukkan pengurangan 49% penggunaan air per ton TBS. Target ini belum termasuk pengukuran air limbah, yang jika diperhitungkan akan menunjukkan intensitas yang lebih rendah.

Progres upaya efisiensi air di pabrik kelapa sawit kami dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Kami berhasil mengurangi 44.49% intensitas air pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun dasar, yang merupakan pencapaian sebesar 88% dari target kami di tahun 2027.

Kami juga menjalankan program efisiensi penggunaan air di operasi edamame dan sagu kami. Kami mendaur ulang air limbah dari operasi edamame dan sagu, sepanjang itu dimungkinkan. Di GMIT kami menggunakan reverse osmosis untuk menyaring dan menggunakan kembali air yang digunakan dalam proses pencucian edamame. Di bisnis sagu (ANJAP), kami mendaur ulang air yang digunakan dalam proses ekstraksi pati dan serat sagu.

(Data akurat per 31 Desember 2021)

  

 

(Semua data akurat per 31 Desember 2022)

*Catatan: Pernyataan target ini, yang telah diungkapkan dalam laporan-laporan kami sebelumnya, seperti dalam Laporan Keberlanjutan 2021, telah dirumuskan kembali pada Juli 2022 untuk meningkatkan kejelasan dan akurasinya.